Main Menu

Assign modules on offcanvas module position to make them visible in the sidebar.

Our school

 

Peringatan Literasi oleh Narsum Ibu Lirin Kartini,

 salah salah satu wali murid dari ananda Livia Kurnia Wijaya kelas 2B

Hasil Karya Literasi siswa-siswi kelas 2 SDPJ2

Hari Literasi Internasional atau Hari Aksara Internasional (Sedunia) atau Hari Melek Huruf Internasional, yang diperingati setiap tanggal 8 September, merupakan hari yang dicanangkan oleh UNESCO pada 17 November 1965 sebagai peringatan untuk menjaga pentingnya melek huruf bagi setiap manusia, komunitas, dan masyarakat. (Wikipedia).

Tujuan pencanangan ini adalah untuk mengingatkan masyarakat dunia akan pentingnya melek aksara bagi individu, komunitas dan masyarakat. Serta mengingatkan perlunya upaya yang intensif dalam upaya pemberantasan buta huruf.

Hari Aksara Internasional awal mulanya lahir di Konferensi Dunia Menteri Pendidikan untuk Pemberantasan Buta Aksara yang diadakan di Teheran, Iran pada 8 September 1965.

Saat itu, Pemerintah Republik Iran mengusulkan agar UNESCO memberikan hadiah literasi internasional untuk mereka yang berjasa dalam perjuangan melawan buta huruf.

Sejak Hari Aksara Internasional pertama kali diperingati pada tahun 1967, setiap tahun, masyarakat internasional rutin memperingatinya.

Setiap tahun, UNESCO juga memberikan hadiah kepada masyarakat internasional yang berjasa terkait literasi.

Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa. 

Dalam bahasa Latin, istilah literasi disebut sebagai literatus, artinya adalah orang yang belajar.

UNESCO menjelaskan bahwa literasi adalah seperangkat keterampilan yang nyata, khususnya keterampilan kognitif dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks di mana keterampilan yang dimaksud diperoleh, dari siapa keterampilan tersebut diperoleh, dan bagaimana cara memperolehnya.  Menurut UNESCO, pemahaman seseorang mengenai literasi ini akan dipengaruhi oleh kompetensi bidang akademik, konteks nasional, institusi, nilai-nilai budaya serta pengalaman.

Kemudian, di dalam kamus online Merriam – Webster, dijelaskan bahwa literasi adalah kemampuan atau kualitas melek aksara di mana di dalamnya terdapat kemampuan membaca, menulis, dan mengenali serta memahami ide-ide secara visual.

Berikut ini jenis-jenis literasi, yaitu:

1.        Literasi media

2.        Literasi Digital Inklusif

3.        Literasi informasi

4.        Literasi saintifik

5.        Literasi hukum

6.        Literasi ketatanegaraan

7.        Literasi ekonomi makro

8.        Literasi sastra

SD Pembangunan Jaya 2 sebagai lembaga pendidikan turut berperan serta aktif dalam kegiatan literasi ini dengan tersedianya sarana prasarana yang memadai, berupa perpustakaan dan pustakawati yang ahli dalam bidangnya, serta tersedianya pojok baca di koridor tiap lantai juga kelas.

Demikian juga program literasi dimasukkan dalam kegiatan belajar mengajar, seperti: pelajaran literasi dengan bimbingan pustakawati dan kegiatan silent reading dengan bimbingam wali kelas.

Tepat seminggu setelah peringatan Hari Literasi Internasional, pada hari Selasa lalu, tanggal 15 September 2020, siswa/siswi kelas 2 SD Pembangunan Jaya 2 Sidoarjo kedatangan guru tamu.

Guru tamu tersebut adalah Ibu Lirin Kartini yang merupakan orang tua siswa, ananda Livia Kurnia Wijaya kelas 2B. Beliau diundang khusus pada pembelajaran literasi untuk membagikan ilmu dan pengalaman berharga tentang dunia literasi yang dimilikinya kepada semua siswa kelas 2.

Pada kegiatan tersebut, siswa-siswi kelas 2 mengikuti kegiatan dengan sangat antusias. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang mereka ajukan saat sesi tanya jawab.

Ibu Dian Indriana selaku pustakawati SD Pembangunan Jaya 2 Sidoarjo menjelaskan bahwa tujuan kegiatan literasi di sekolah diantaranya :

1.        Meningkatkan minat baca

2.        Menciptakan budaya literasi literasi yaitu menulis, mendengarkan dan membaca

3.        Menumbuh kembangkan pendidikan Budi pekerti lewat dongeng maupun cerita rakyat

4.        Meningkatkan tingkat pemahaman siswa/siswi dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang di baca

5.        Membatu meningkatkan kualitas penggunaan waktu  siswa/siswi  sehingga lebih bermanfaatnya.

Ibu Dian juga menjelaskan bahwa manfaat kegiatan literasi bagi anak-anak, antara lain:

1.        Mendapatkan berbagai wawasan dan informasi baru

2.        Kemampuan memahami makna suatu informasi semakin meningkat

3.        Meningkatkan kemampuan verbal siswa/siswi

4.        Meningkatkan kemampuan siswa/siswi dalam merangkai kata dalam menulis.

 Semoga semua anak Indonesia semakin gemar akan kegiatan literasi, dan seluruh masyarakat Indonesia melek aksara.

"Membaca masa lalu, menulis masa depan".

Salam Literasi! (TimParalelGuruKelas2).

 

Referensi:

^ "Kupas Tuntas Jenis dan Pengertian Literasi". Guru Digital. Diakses tanggal 6 Maret 2019

Back to top